Makalah HYPERVENTILASI

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
MAKALAH HYPERVENTILASI


Dibuat guna memenuhi tugas MID Mata Kuliah Kegawatdaruratan dalam Keperawatan Gigi









Disusun oleh Kelompok 4B :


Anisa Kusumaningrum                         (P1337425218066)

Fatikhatul Fadliyah                               (P1337425218078)

Paula Maria Leo                                   (P1337425218110)

Siti Anggareni                                      (P1337425218121)

Siti Darojatur R.                                   (P1337425218122)



PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018














BAB I
PENDAHULUAN

            Setiap makhluk hidup yang bernyawa di dunia ini pasti membutuhkan nafas dalam mempertahankan hidupnya. Bernafas adalah suatu kebutuhan pokok bagi kehidupan. Pernafasan yang baik sangat diperlukan bagi terbentuknya kesehatan bagi makhluk hidup, maka dari itu jika terjadi gangguan dalam sistem pernafasan makhluk hidup, dapat dipastikan kualitas hidup makhlus tersebut juga berkurang. Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan system organ yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan merupakan salah satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.
            Oleh karena sistem pernapasan merupakan bagian yang vital, gangguan kesehatan pernapasan dapat menjadi kondisi yang membahayakan, bahkan mengancam nyawa. Sindrom hiperventilasi di definisikan dengan sebagai tindakan bernapas yang berlebihan, atau menghirup dan mengembuskan napas dengan cepat dan dangkal. Umumnya, serangan panik atau kecemasan akan mengakibatkan seseorang mengalami hiperventilasi. Namun ada beberapa masalah medis tambahan dan kemungkinan serius yang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperventilasi.











BAB II
PEMBAHASAN

   A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

Sistem pernapasan pada manusia terbagi dua, yaitu sistem pernapasan bagian atas dan bagian   bawah. Sistem pernapasan bagian atas terletak di luar rongga dada, terdiri dari :
       1.      Hidung
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang lengket yang melapisi rongga hidung. Fungsi selaput lendir ini adalah untuk menjebak partikel debu atau kotoran yang masuk ke hidung. Di rongga ini juga terdapat bulu-bulu halus yang disebut silia. Gunanya untuk menghambat dan membuang partikel debu atau kotoran yang masuk, keluar dari hidung. Caranya adalah melalui bersin.
       2.      Sinus
Yakni ruangan atau rongga yang berisi udara, dan terdapat pada tengkorak, baik di sekitar wajah, belakang tulang pipi, hidung, dan dahi. Rongga ini berhubungan dengan hidung.
       3.      Laring
Berperan ganda, yaitu dalam hal pernapasan sekaligus dalam membantu berbicara.
4.      Faring
Organ ini dilewati oleh makanan dan minuman saat proses menuju saluran pencernaan selanjutnya. Selain itu faring juga berperan untuk kemampuan dalam berbicara.

             Sedangkan saluran pernapasan bagian bawah, terdiri dari :
       1.      Trakea
Merupakan jalan napas utama menuju paru-paru. Organ ini terletak di bawah laring.
       2.      Bronkus
Adalah organ yang bercabang dari trakea menuju paru-paru. Fungsi bronkus adalah mengambil udara untuk selanjutnya diteruskan ke paru-paru.
       3.      Paru-paru
Merupakan organ terbesar dan memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan, yang bertugas untuk menampung udara dan menyediakan oksigen untuk seluruh aktivitas di dalam tubuh yang dialirkan melalui pembuluh darah, dan mengembuskan karbondioksida ke luar tubuh.
       4.      Diafragma
Adalah otot pernapasan utama. Organ ini dapat kontraksi dan rileks secara bergantian, sehingga membuat udara dapat masuk ke dalam paru-paru.

Bronkeolus respiratorius terbagi dan bercabang menjadi beberapa duktus alveolaris dan berakhir pada kantong udara berdinding tipis yang disebut alveoli. Beberapa alveoli bergabung membentuk sakus alveolaris. Setiap paru terdiri dari 150 juta sakus alveolaris. Bentuknya yang seperti spons dikarenakan kepadatan dari sakus alveolaris. Alveoli ini dikelilingi oleh jaringan kapiler yang di tahan oleh serat elastis. Jaringan elastis inilah yang menjaga posisi antara alveoli dengan bronkeolus respiratoris. Fungsi alveoli adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2. Karbondioksida ini merupakan hasil limbah tubuh dan harus dikeluarkan.
Ketika bernapas, organ-organ pernapasan bergerak bersama-sama. Diafragma kontraksi sehingga paru-paru memiliki ruangan yang lebih besar untuk mengisi udara. Untuk kebutuhan mengisi udara di paru-paru, otot tulang rusuk juga mengangkat ke atas. Udara masuk melalui hidung dan mulut, lalu melewati trakea atau tenggorokan. Pada saat ini silia bergetar agar lendir dan kotoran dapat keluar dari paru-paru. Selanjutnya masuk melalui bronkus, bronkeolus dan akhirnya masuk ke dalam alveoli. Disini lah oksigen melewati membran pernapasan dan masuk kedalam kapiler. Oksigen masuk ke dalam aliran darah dan kemudian mengikat sel darah merah dan bergerak melalui darah ke bagian tubuh yang memerlukan.

    B.     DEFINISI
Hiperventilasi secara medis didefinisikan sebagai tindakan bernapas yang berlebihan, atau menghirup dan mengembuskan napas dengan cepat dan dangkal. Umumnya, serangan panik atau kecemasan akan mengakibatkan seseorang mengalami hiperventilasi. Namun ada beberapa masalah medis tambahan dan kemungkinan serius yang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperventilasi. Hiperventilasi dapat menyebabkan sejumlah efek yang mengganggu pada tubuh yang bahkan dapat meningkatkan rasa panik atau kecemasan, sehingga menyebabkan hiperventilasi lebih lanjut. Menurut Dr. R Darmanto, hiperventilasi adalah pernafasan yang cepat dan dangkal ( sesak nafas ) dimana keadaan darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi lemah. Biasanya hiperventilasi terjadi jika metabolisme tubuh terlampau tinggi sehingga mendesak alveolus melakukan ventilasi secara berlebihan. Jika kondisi tersebu terjadi, maka akan mengakibatkan alkalosis respiratorik, yaitu keadaan dimana eskresi CO2 dari paru – paru secara berlebihansehingga mengakibatkan naiknya pH darah.
    C.    ETIOLOGI
Penyebab utama hiperventilasi adalah keadaan panik atau kecemasan yang meningkatkan laju pernapasan pada orang tersebut. Bernapas yang berlebihan ini menyebabkan rendahnya kadar karbondioksida di dalam tubuh. Perubahan kadar karbon dioksida ini menyebabkan gejala-gejala khas yang muncul saat hiperventilasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab paling umum terjadinya hiperventilasi biasanya berasal dari faktor psikis, yaitu kecemasan, emosi rasa takut dan kegelisahan. Penyebab lainnya dapat dikarenakan rasa nyeri, demam, overdosis aspirin, dan penyakit paru – paru.

    D.    GEJALA KLINIS
Saat hiperventilasi berlangsung, orang sering kali tidak menyadari bahwa ia telah bernapas secara berlebihan. Karena hiperventilasi biasanya diakibatkan oleh rasa takut, cemas, atau panik. Namun secara umum gejalanya adalah sebagai berikut :
             1.      Laju pernapasan yang cepat atau meningkat.
             2.      Kebingungan, pusing, dan pusing seakan ingin pingsan dapat muncul selama hiperventilasi.
             3.      Tubuh terasa lemah, mati rasa atau kesemutan pada lengan atau mulut, dan kejang otot pada 
                   tangan dan kaki juga dapat terjadi saat hiperventilasi.
             4.      Palpitasi dan nyeri dada juga dapat muncul selama hiperventilasi.

    E.     PENGOBATAN HIPERVENTILASI
       1.      Konsultasi kepada dokter
       Walaupun stres dan kegelisahan sering kali menjadi penyebab utama hiperventilasi, kondisi ini juga dapat diakibatkan obat. Oleh karena itu, konsultasi kepada dokter dan minta dilakukan pengecekan dan pemeriksaan fisik untuk memastikan hiperventilasi tidak diakibatkan oleh gagal jantung bersifat kongesti, penyakit hati, infeksi paru-paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru-paru, sindrom nyeri kronis dan pengobatan yang berlebih.
-          Tes-tes diagnosis yang dilakukan dokter di antaranya: pengambilan sampel darah, (pemeriksaan kadar oksigen dan karbon dioksida), pindai ventilasi pada paru-paru, rontgen dada, pindai CT dada, ECG / EKG (pemeriksaan fungsi jantung).
-          Obat yang sering kali diberikan untuk hiperventilasi adalah isoproterenol (obat jantung), seroquel (antipsikotik), dan beberapa obat penenang, misalnya alprazolam dan lorazepam.
-          Wanita cenderung lebih sering terkena hiperventilasi dibandingkan pria.
         2.      Konsultasi pada psikiater
        Jika dokter memastikan hiperventilasi bukan disebabkan penyakit serius, maka penyebab lainnya mungkin kegelisahan atau serangan panik. Minta rujukan psikolog atau ahli jiwa untuk membantu mengurangi rasa cemas. Konseling psikologis atau terapi (yang dilakukan dalam berbagai pendekatan dan teknik) dapat membantu menagatsi stres, kegelisahan, fobia, depresi, dan bahkan sakit kronis secara efektif. Sebagai contoh, psikoterapi dukungan dapat memastikan untuk memperoleh cukup oksigen selama serangan. Hal ini juga membantu mengatasi fobia irasional (rasa takut) yang memicu serangan panik.
-          Tanyakan perihal terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy atau CBT) kepada dokter karena terapi ini membantu mengontrol atau menghentikan pikiran negatif, rasa khawatir dan semua takhayul yang membuat stres dan sulit tidur.
-          Sekitar 50% penderita ganggunan panik memiliki gejala hiperventilasi sementara 25% penderita sindrom hiperventilasi memiliki kelainan panik

    F.     PENCEGAHAN HIPERVENTILASI
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hiperventilasi, bahkan cara ini dapat dilakukan dirumah :
           1.      Bernapaslah dengan hidung
       Teknik ini efektif untuk mengatasi hiperventilasi karena tidak menghirup banyak udara dibandingkan jika dilakukan melalui mulut. Dengan demikian, bernapas melalui hidung menurunkan kadar pernapasan. Mungkin akan butuh waktu untuk membiasakan teknik ini dan lubang hidung harus dibersihkan terlebih dahulu. Namun, teknik ini sangat efisien dan bersih karena debu dan partikel dalam udara yang dihirup disaring oleh bulu hidung.
-          Bernapas melalui hidung juga akan membantu membasmi gejala-gejala umum dari sindrom hiperventilasi pada perut, misalnya kembung, serdawa, dan kentut.
-          Bernapas melalui hidung juga akan membantu melawan mulut kering dan napas tidak sedap, yang umumnya berhubungan dengan pernapasan lewat mulut dan hiperventilasi kronis.
            2.      Tarik nafas perut yang lebih dalam
            Penderita hiperventilasi kronis biasanya menarik napas pendek lewat mulut dan hanya mengisi dada bagian atas (paru-paru atas). Hal ini tidak efisien dan mengakibatkan darah kekurangan asupan oksigen sehingga meningkatkan tingkat respiratori. Napas pendek yang tidak kunjung selesai juga membuat karbon dioksida yang dihembuskan terlalu banyak sehingga menyebabkan umpan balik negatif dan semakin memicu hiperventilasi. Bernapaslah melalui hidung dan biasakan menggunakan diafragma sehingga udara bisa masuk ke dalam bagian bawah paru-paru dan mengisi darah dengan lebih banyak oksigen. Teknik ini sering disebut dengan "pernapasan perut" (atau pernapasan diafragma) karena abdomen bagian bawah akan menonjol keluar ketika otot diafragma dipaksa turun.
-          Latihlah teknik ini melalui hidung dan perhatikan perut membesar sebelum dada mengembang. Maka akan terasa sensasi rileks dan tingkat pernapasan menurun setelah beberapa menit.
-          Coba tahan napas agak lama, kira-kira tiga detik untuk permulaan.
             3.      Melonggarkan pakaian
            Tentunya kita akan kesulitan bernapas jika pakaian terlalu ketat. Oleh karenanya, coba longgarkan ikat pinggang dan pastikan celana pas ukurannya (supaya pernapasan perut lebih mudah dilakukan). Selain itu, pakaian di daerah dada dan leher juga harus longgar, termasuk kemeja dan bra. Jika kita pernah mengalami hiperventilasi, hindarilah pemakaian dasi, syal, dan baju leher kura-kura karena menghambat pernapasan dan memicu serangan hiperventilasi.
-          Pakaian ketat akan membuat pemakainya merasa tercekik, terutama pada mereka yang sensitif. Oleh karenanya, sebagian orang harus melakukan strategi ini.
-          Atau juga bisa memakai pakaian yang dibuat dari serat lembut (katun, sutra), karena bahan kasar seperti wol dapat menyebabkan iritasi kulit, ketidaknyamanan, kepanasan dan agitasi bagi sebagian orang.
               4.      Mencoba teknik relaksasi
                  Karena stres merupakan penyebab terbesar dari sindrom hiperventilasi kronis, dan pemicu episode akut yang paling umum, dibutuhkan strategi untuk mengelola reaksi stres. Teknik-teknik pereda stres seperti meditasi, taici, dan yoga sangat berguna untuk meningkatkan relaksasi tubuh dan kesehatan emosi. Khususnya yoga, tidak sekadar melakukan berbagai pose saja, namun juga latihan pernapasan, yang penting untuk mengatasi hiperventilasi. Sebagai tambahan, coba atasi stres yang menyerang dengan membuat perubahan positif dan/atau melatih pikiran buruk perihal kerja, keuangan, atau hubungan.
-          Stres atau kegelisahan yang berlebihan melepaskan hormon yang merangsang respons “fight or flight” (bertarung atau kabur) tubuh, yang salah satunya berupa perubahan pernapasan dan detak jantung.
-          Memperoleh tidur berkualitas yang cukup juga penting untuk mengatasi stres. Kurang tidur kronis akan melemahkan sistem imun tubuh dan menyebabkan perasaan gelisah dan depresi
             5.      Latihan aerobik
           Latihan aerobik secara teratur (harian) adalah cara lain untuk membantu menghentikan hiperventilasi karena memaksa kita untuk menarik napas dalam-dalam dan meningkatkan efisiensi pernapasan. Latihan aerobik secara teratur juga dapat mengurangi berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, menambah kebugaran dan cenderung mengurangi kegelisahan yang dapat memicu hiperventilasi. Gerakan aerobik adalah semua gerakan terus-menerus yang meningkatkan detak jantung dan tingkat pernapasan sampai titik percakapan biasa sulit dilakukan.
-          Contoh olahraga aerobik sehat yang lain misalnya berenang, bersepeda, dan joging.
-          Peningkatan tingkat pernapasan dari latihan aerobik (ditandai oleh pernapasan dalam untuk meningkatkan kadar oksigen darah) jangan disalahartikan dengan hiperventilasi, yang ditandai pernapasan pendek akibat kegelisahan dan tidak kunjung hilang untuk meningkatkan kadar karbon dioksida darah.

     G.    METODE PENANGANAN HIPERVENTILASI
1.      Siapkan kantung kertas untuk digunakan
Bernapas ke dalam kantung kertas dapat menjadi metode yang berguna ketika mengalami gejala hiperventilasi. Bernapas ke dalam kantung kertas dapat membantu untuk menggunakan kembali karbondioksida yang biasanya akan hilang setelah napas diembuskan. Dengan demikian, kadar karbon dioksida yang tepat dapat dipertahankan dan Anda dapat terhindar dari gejala hiperventilasi.
-            Jangan gunakan kantung plastik karena dapat menimbulkan bahaya tersedak.
-            Pastikan kantung kertas dalam keadaan bersih dan tidak ada benda-benda kecil di dalamnya yang dapat terhirup secara tidak sengaja.
-            Pastikan menguasai mengenai teknik ini, karena teknik ini akan berbahaya jika digunakan untuk mengatasi hiperventilasi yang disebabkan oleh cedera fisik atau penyakit.
2.      Tempatkan kantung kertas di depan mulut dan hidung
Untuk melakukan metode pernapasan kantung kertas dengan benar saat mengalami hiperventilasi, kita harus memastikan bahwa kantung menutupi mulut dan hidung dengan sempurna. Hal ini dilakukan untuk memastikan karbon dioksida terperangkap di dalam kantung kertas, sehingga dapat menghirupnya kembali dan efek yang dihasilkan dari hiperventilasi dapat berkurang.
-            Peganglah kantung dengan satu tangan pada mulut kantung.
-            Jepit sedikit kantung tersebut untuk membantu membentuk mulut kantung, sehingga kantung lebih mudah menutupi mulut dan hidung.
-            Tempatkan mulut kantung secara langsung menutupi mulut dan hidung serapat
3.      Tarik dan hembuskan nafas ke dalam kantung
Setelah mulut dan hidung tertutupi kantung kertas, kita dapat mulai bernapas seperti biasa di dalam kantung. Usahakan untuk tetap tenang dan sebisa mungkin bernapaslah seperti biasa dan secara alami saat mengalami hiperventilasi.
-            Bernapaslah sebanyak 6-12 kali (tidak lebih) menggunakan kantung kertas.
-            Bernapaslah selambat dan setenang mungkin.
-            Setelah bernapas sebanyak 6-12 kali, lepaskan kantung dari mulut dan hidung dan bernapaslah seperti biasa tanpa menggunakan kantung







BAB III
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
A.    RUMAH SAKIT
1.      Lapangkan jalan nafas dan kalau perlu beri dukungan respirasi
2.      Tinggikan bagian kepala ranjang dan singkirkan semua pakaian yang membatasi gerak pasien
3.      Berikan oksigen
4.      Atasi penyebab gangguan yang mendasarinya (jika perlu, lakukan pengobatan)
5.      Monitoring nadi oksimetri dan TTV
6.      Lakukan intubasi jika perlu
7.      Lakukan monitoring aliran maksimal

B.     PASCA HOSPITAL
1.      Hilangkan atau jauhkan hal – hal yang membuatnya kembali depresi, takut, dan cemas
2.      Health education, Mulailah hidup dengan cara pola hidup teratur serta latihan pernapasan
3.      Penggunaan obat – obatan anti depresi agar kecemasan dan depresinya berkurang atau hilnag
4.      Hindari bekerja dalam tekanan dan emosi berlebihan
5.      Pasien harus berkonsultasi dengan profesional.









BAB IV
PENUTUP

     A.    KESIMPULAN
Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulan bahwa, hiperventilasi adalah pernafasan yang cepat dan dangkal ( sesak nafas ) dimana keadaan darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi lemah. Faktor penyebab hiperventilasi adalah faktor psikis, seperti panik, kecemasan, emosi rasa takut, kegelisahan, dan faktor lainnya , seperti rasa nyeri, demam, overdosis aspirin, dan penyakit paru-paru. Cara menangani hiperventilasi yaitu dengan bernapas dengan lambat dan tenang sebanyak 6-12 kali (tidak lebih) menggunakan kantung kertas yang di letakkan di depan mulut dan hidung. Sedangkan pengobatannya bisa dilakukan dengan berkonsultasi ke Dokter atau ke Psikiater, tergantung dari penyabab utamanya.

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

0 Response to "Makalah HYPERVENTILASI"

Posting Komentar